Bos-bos Teknologi yang Hadiri Pelantikan Donald Trump, Duduk di Baris Spesial

2025-01-21     HaiPress

iDoPress - Sejumlah pimpinan perusahaan raksasa teknologi hadir di acara pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat di Washington DC pada Senin (20/1/2025) siang atau Selasa (21/1/2025) dini hari WIB.

Donald Trump dilantik sebagai Presiden ke-47 ASdi Rotunda Gedung Capitol,gedung kongres AS yang berkapasitas sekitar 600 orang.

Biasanya,tamu-tamu yang diundang dalam acara tersebut adalah para petinggi pemerintahan,seperti hakim-hakim Mahkamah Agung (MA),petinggi militer,mantan presiden beserta keluarga,atau calon-calon menteri.

Namun,pada pelantikan Presiden AS terkini,bos-bos perusahaan raksasa teknologi juga diundang,dan posisi duduk mereka juga terkesan spesial,yaitu di kursi baris kedua di belakang deretan kursi yang ditempati keluarga inti Donald Trump.

Baca juga: Elon Musk Jadi Menteri Departemen Efisiensi di Pemerintahan Donald Trump

Pemimpin-pemimpin perusahaan teknologi yang tampak hadir antara lain CEO Meta,Mark Zuckerberg; CEO Amazon,Jeff Bezos; CEO Google,Sundar Pichai; serta CEO Tesla dan pendiri DOGE,Elon Musk. Keempatnya duduk di kursi baris kedua.

CEO TikTok,Shou Zi Chew,yang pada minggu lalu berterima kasih kepada Trump atas upayanya agar jejaring sosial itu tetap beroperasi di AS,juga hadir di pelantikan Donald Trump. Namun,Shou tidak duduk sebaris dengan Zuckerberg,Jeff Bezos,dkk tadi.

Kehadiran bos-bos perusahaan teknologi itu tak mengagetkan sebab mereka tampak memberikan dukungannya kepada Donald Trump selama masa kampanye.

FOX News CEO perusahaan teknologi yang hadiri pelantikan Donald Trump,Senin (21/1/2025).

Elon Musk misalnya,orang terkaya di dunia dan bos SpaceX dan X/Twitter,menghabiskan lebih dari 250 juta dollar AS (sekitar Rp 4 triliun) untuk kampanye Trump pada November 2024.

Trump juga menunjuk Musk untuk memimpin sebuah departemen yang bertujuan untuk menciptakan pemerintahan AS yang lebih efisien.

Baca juga: Meta Setop Program Cek Fakta di Facebook dan Instagram

Mark Zuckerberg juga mengumumkan bahwa perusahaan media sosialnya,Meta Platforms,membatalkan program pengecekan fakta di AS dan mengurangi pembatasan diskusi seputar topik-topik yang diperdebatkan seperti imigrasi dan identitas gender,dan tunduk pada kritik dari para pendukung konservatif Trump.

Zuckerberg telah mencoba memperbaiki hubungan dengan pemerintahan baru,sementara Trump di masa lalu pernah sesumbar ingin memenjarakan sang CEO.

CEO Amazon Jeff Bezos,yang juga memiliki surat kabar Washington Post,mendukung langkah perusahaan medianya untuk tidak mendukung kandidat presiden AS menjelang pemilihan tahun ini. Keputusan tersebut dinilai menguntungkan Trump sebab menghalangi dukungan terhadap lawan politiknya,Kamala Harris.

Baca juga: Donald Trump Ancam Penjarakan Bos Facebook Mark Zuckerberg

Amazon juga menayangkan pelantikan Trump di layanan Prime Video.

Google milik Alphabet,bersama dengan perusahaan-perusahaan lain seperti Amazon dan Meta,menyumbangkan masing-masing 1 juta dollar AS untuk dana pelantikan Trump.

Trump kemungkinan akan membatalkan beberapa kebijakan anti-monopoli yang diterapkan di masa pemerintahan Presiden Joe Biden,yang kemungkinan termasuk kebijakan yang mengincar Google karena dinilai mendominasi pencarian online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.